be istiqomah

jadilah saja belukar yang teguh di tepi jurang...
Belukar itu senantiasa istiqomah dalam perjuangannya untuk hidup.
Ia belajar dari kesehariannya untuk mendewasakan batangnya,
batangnya yang menyanggahnya untuk tidak masuk ke dalam jurang...

Minggu, 04 April 2010

Falsafah Pohon

Jika saja kita mau merenung beberapa menit dalam perjalanan hidup kita, bahwa Allah swt. telah membuat satu makhluk ciptaan-Nya yang begitu sangat bermanfaatnya bagi kelangsungan hidup manusia khususnya, ia adalah POHON. Kita harus banyak belajar dari kehidupan pohon. Sebagaimana manusia, pohonpun ada yang baik dan buruk. Pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya (Q.S. 14/24-25).
. Oleh karena itu persatuan adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi dan menjadi syarat mutlak untuk terciptanya perdamaian bangsa-bangsa secara domestik, regional maupun internasional.
Sehingga dengan terciptanya perdamaian secara merata maka akan terciptalah kondisi yang aman untuk melakukan segala aktifitas berbagai kegiatan dari segi politik, ekonomi, sosial, pendidikan dan budaya yang nantinya akan membuahkan kesejahteraan yang merata di semua kawasan dunia.
Jadi filosofi pohon Pohon adalah lambang persatuan dengan bersatunya akar, batang (cabang) dan buah, sehingga dengan bersatunya tiga unsur tersebut bermanfaatlah pohon bagi kehidupan manusia dan semua makhluk.
Persatuan adalah modal dasar dalam membangun suatu masyarakat dunia yang damai. Selengkap dan sedetil apapun suatu aturan atau hukum, seluas dan sesubur apapun wilayah tanah suatu negeri, dan sebanyak dan berkualitasnya suatu rakyat, tidak akan berarti apa-apa dan hanya sia-sia saja manakala tidak mampu menyatukan dan memanage ketiga unsur tersebutadalah Tauhid. Bersatunya akar, batang dan buah dalam satu ikatan sistem yang baku dan sangat erat tidak dapat dipisahkan bernama POHON. Contohnya jika kita menginginkan menikmati buah kelapa, maka kita harus menanam akar kelapa sehingga akan tumbuhlah cabang atau batang kelapa sebagai tempat untuk memproses sari-sari makanan yang diserap oleh akar dari tanah, dan kemudian kita akan menikmati buah kelapa yang keluar dari cabang-cabang pohon kelapa. Sepertinya ungkapan ini sederhana, namun kalau dipahami lebih dalam lagi, bahwa semua keberhasilan dan kesuksesan di dunia ini adalah karena satunya antara niat, ucapan dan perbuatan. Sehingga timbullah kejujuran dalam hati, lisan dan amal, yang merupakan kunci bagi terciptanya perdamaian antar pribadi, golongan, suku, agama, bangsa bahkan umat manusia seluruhnya. Sebagaimana pohon yang memberikan buahnya kepada siapapun tanpa pandang bulu, begitulah buah perdamaian dari bersatunya umat manusia dalam hidup berkesetaraan di dunia akan menciptakan kesejahteraan yang melimpah dan merata bagi segenap umat manusia penghuni jagad raya bahkan makhluk hidup lainnya pun akan merasakan juga.

Pohon kuat akarnya menjulang ke bumi, batangnya yang kokoh berdiri tegap menghadap sumber cahaya, meskipun berada di tepi jurang, dia kan tetap menghadap sumber cahaya, rantingnya yang banyak dikelilingi daun yang lebat menambah kesejukan bagi siapa yang bernaung dibawahnya, jika pohon tersebut berbuah dan buahnya dapat dimakan sungguh menambah kenikmatan dan manfaat bagi siapa yang ada didekatnya. Begitulah sebuah pohon yang ditakdirkan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari alam ini termasuk sebuah pohon yang banyak kita temui di sekitar kita.
Pohon diibaratkan seorang manusia yang unggul. Akar yang kokoh diibaratkan memiliki keyakinan yang kuat terhadap agamanya, tidak ada keragu-raguan dalam dirinya, sehigga dia dapat kokoh berdiri karena pondasinya kuat menancap sampai ke bumi, meskipun badai menghantam, hujan menerjang, dia tetap berdiri kokoh bagaikan prajurit yang siap berperang pantang mundur untuk membela kebenaran yang diyakini. Tujuannya jelas hanya mengharapkan keridhoan dari Tuhannya. Melakukan sesuatu sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dan cita-cita jangka panjangnya mengharapkan Syurga nan abadi di akhirat kelak. Dunia bagi mereka hanya tempat sementara atau tempat persinggahan, tempat mempersiapkan bekal (amalan) yang banyak untuk kehidupan di akhirat. Karena bagi mereka ada kehidupan yang lebih sempurna dan banyak kenikmatan disana setelah kehidupan di dunia ini berakhir.
Pohon tidak makan dari buahnya sendiri. Buah adalah hasil dari pohon . Dari mana pohon memperoleh makan ? Pohon memperoleh makan dari tanah, semakin akarnya dalam semakin dia bisa menyerap nutrisi lebih banyak. ini berbicara tentang kedekatan hubungan kita dengan Sang Pencipta sebagai Sumber Kehidupan kita . Perhatikanlah pohon kurma, buah kurma itu manis sekali. Kenapa bisa begitu ? Menurut ceritanya pohon kurma itu ditanam di padang pasir. bijinya ditaruh di kedalaman 2 meter kemudian ditutup dengan 4 lapisan . Sebelum pohon kurma itu tumbuh maka dia berakar begitu dalam sampai kemudian menembus 4 lapisan tersebut dan menghasilkan buah yg manis di tengah padang pasir. Ada proses tekanan begitu hebat ketika kita menginginkan hasil yg luar biasa. Seperti perumpamaan pegas yg memiliki daya dorong kuat ketika ditekan . begitu juga kita sebagai manusia, manusia yang memiliki banyak ujian baik berupa dorongan dan tekanan dari Yang Maha Kuasa, akan menjadikan dia kokoh dalam mengaruhi kehidupan ini, dan mengandung manfaat bagi banyak orang.
Pohon tidak tersinggung ketika buahnya dipetik orang. Kadang kita protes kenapa kerja keras kita yg menikmati justru orang lain. Ini bicara tentang prinsip memberi, di mana kita ini bukan bekerja untuk hidup, tetapi bekerja untuk memberi buah, artinya apa ? kita bekerja keras supaya kita dapat memberi lebih banyak kepada orang yg membutuhkan, jadi bukan utk kenikmatan sendiri. Cukupkanlah dirimu dengan apa yg ada padamu, tapi tidak pernah ada kata cukup untuk memberkati orang lain dengan pemberian kita. Pelajaran dari Warren Buffetm, beliau adalah orang terkaya di dunia, tapi kehidupannya mencerminkan kesederhanaan, katanya masih hidup di rumah yg sama yg dia tinggalin puluhan tahun lalu, pakai mobilnya yg lama juga....tapi ketika kekayaannya 35 Miliar USD dia berkomitmen utk menyumbang 31 Miliar USD, itu katanya pas jaman pemerintahan Bill Clinton awal. Sekarang kekayaannya justru bertambah banyak.
Buah yang dihasilkan pohon itu menghasilkan biji, dan biji itu menghasilkan multiplikasi. Ini bicara tentang bagaimana hidup kita memberi impact terhadap orang lain. Katanya pemimpin itu bukan masalah posisi/jabatan, tapi masalah pengaruh dan inspirasi yg diberikan kepada orang lain. Dakwah kepada orang lain merupakan pembentukan impact yang baik bagi banyak orang, sehingga orang yang kita dakwahi juga kan menyampaikan seterusnya ke orang lain. Pendiri Astra bercita-cita menjadikan perusahaan ini sebagai sebuah pohon besar yang rindang dan menjadi tempat berteduh buat banyak orang dan hal itu mulai tercapai hari-hari ini dengan jumlah karyawan 120.000 artinya memberi penghidupan kepada sekitar 600.000 jiwa. Perusahaan ini dibangun bukan karena keserakahan memperkaya diri sendiri, tapi karena cita-cita untuk "Menjadi milik yg bermanfaat bagi bangsa dan negara" (Catur Dharma ke-1)

Demikianlah yg diceritakan orang bijak itu tentang filosofi pohon ...
Semoga bermanfaat.. .