be istiqomah

jadilah saja belukar yang teguh di tepi jurang...
Belukar itu senantiasa istiqomah dalam perjuangannya untuk hidup.
Ia belajar dari kesehariannya untuk mendewasakan batangnya,
batangnya yang menyanggahnya untuk tidak masuk ke dalam jurang...

Rabu, 31 Maret 2010

Rahasia dibalik kebijaksanaan Allah

Rasulullah pada suatu waktu pernah berkisah. Pada zaman sebelum kalian, pernah ada seorang raja yang amat dzalim.Hampir setiap orang pernah merasakan kezalimannya itu. Pada suatu ketika, raja zalim ini tertimpa penyakit yang sangat berat. Maka seluruh tabib yang ada pada kerajaan itu dikumpulkan. Dibawah ancaman pedang, mereka disuruh untuk menyembuhkannya. Namun sayangnya tidak ada satu tabib pun yang mampu menyembuhkannya.

Hingga akhirnya ada seorang Rahib yang mengatakan bahwa penyakit sang raja itu hanya dapat disembuhkan dengan memakan sejenis ikan tertentu, yang sayangnya saat ini bukanlah musimnya ikan itu muncul ke permukaan. Betapa gembiranya raja mendengar kabar ini. Meskipun raja menyadari bahwa saat ini bukanlah musim ikan itu muncul kepermukaan namun disuruhnya juga semua orang untuk mencari ikan itu. Aneh bin ajaib.... walaupun belum musimnya, ternyata ikan itu sangatlah mudah ditemukan. Sehingga akhirnya sembuhlah raja itu dari penyakitnya.

Di lain waktu dan tempat, ada seorang raja yang amat terkenal kebijakannya. Ia sangat dicintai oleh rakyatnya. Pada suatu ketika, raja yang bijaksana itu jatuh sakit. Dan ternyata kesimpulan para tabib sama, yaitu obatnya adalah sejenis ikan tertentu yang saat ini sangat banyak terdapat di permukaan laut. Karena itu mereka sangat optimis rajanya akan segera pulih kembali.

Tapi apa yang terjadi? Ikan yang seharusnya banyak dijumpai di permukaan laut itu, tidak ada satu pun yang nampak..! Walaupun pihak kerajaan telah mengirimkan para ahli selamnya, tetap saja ikan itu tidak berhasil diketemukan. Sehingga akhirnya raja yang bijaksana itu pun mangkat...

Dikisahkan para malaikat pun kebingungan dengan kejadian itu. Akhirnya mereka menghadap Tuhan dan bertanya, "Ya Tuhan kami, apa sebabnya Engkau menggiring ikan-ikan itu ke permukaan sehingga raja yang zalim itu selamat;

sementara pada waktu raja yang bijaksana itu sakit, Engkau menyembunyikan ikan-ikan itu ke dasar laut sehingga akhirnya raja yang baik itu meninggal?"

Tuhan pun berfirman, "Wahai para malaikat-Ku, sesungguhnya raja yang zalim itu pernah berbuat suatu kebaikan. Karena itu Aku balas kebaikannya itu, sehingga pada waktu dia datang menghadap-Ku, tidak ada lagi kebaikan sedikitpun yang dibawanya. Dan Aku akan tempatkan ia pada neraka yang paling bawah !

Sementara raja yang baik itu pernah berbuat salah kepada-Ku, karena itu Aku hukum dia dengan menyembunyikan ikan-ikan itu, sehingga nanti dia akan datang menghadap-Ku dengan seluruh kebaikannya tanpa ada sedikit pun dosa padanya, karena hukuman atas dosanya telah Kutunaikan seluruhnya di dunia!"
dari dua kisah dua orang raja di atas terdapat hikmah yang dapat kita ambil bahwasanya seseorang yang baik namun mendapatkan banyak kesulitan dalam kehidupannya, bukan berarti Allah benci padanya, melainkan Allah membalasi dosa nya yang pernah dia lakukan agar ketika dia menghadap Allah, maka amalan sholehnya saja yang tinggal...namun sebaliknya seseorang yang biasa berbuat zalim, namun banyak mendapat kemudahan dari Allah, belum tentu Allah sayang padanya, melainkan Allah sedang membalasi kebaikan yang pernah dia lakukan, agar pada waktu dia menemui Allah di hari akhir maka amal buruk sajalah yang tertinggal... Wallahu 'alam

semoga kita termasuk orang-orang yang selalu menyukuri nikmat yang diberikan Allah...tiadalah keluh kesah yang keluar dari bibir kita...melainkan Allah SWT sedang menggugurkan dosa kita...

Doa itu ibadah

Perintah Berdoa
Allah Swt. memerintahkan pada manusia untuk berdoa dan bermunajat kepada-Nya. Dia berjanji akan mengabulkan dan mewujudkan keinginan mereka.
1. Diriwayatkan dari Nu'man bin Basyir bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:
الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ
Artinya: "Sesungguhnya doa itu ibadah".

Lalu beliau membaca firman Allah
وَقَالَ رَبُّكُمْ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ ]غافر: 60[
Artinya: "Dan Tuhanmu berfirman: 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina'.” (QS. Ghâfir 60) (HR. Ahmad dan Ashhâb as-Sunan).

2. Abdul Razaq bin al-Hasan meriwayatkan bahwa para sahabat pernah bertanya pada Nabi Saw.: "Di manakah Tuhan kita?".
Allah langsung menjawab pertanyaan ini sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ (186)
Artinya: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku." (QS. Al-Baqarah: 186)

3. Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنْ الدُّعَاءِ
Artinya: "Tidak ada sesuatupun yang Allah muliakan lebih daripada berdoa." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

4. Nabi Saw. bersabda:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَسْتَجِيبَ اللَّهُ لَهُ عِنْدَ الشَّدَائِدِ وَالْكَرْبِ فَلْيُكْثِرْ الدُّعَاءَ فِي الرَّخَاءِ
Artinya: "Barangsiapa ingin digembirakan dengan Allah kabulkan doa-doanya di saat susah dan sedih, maka perbanyaklah doa di saat sehat dan luang." (HR. Tirmidzi).

5. Abu Ya'la meriwayatkan dari Anas Ra. bahwa Nabi Saw. pernah mendengar Allah berfirman kepada beliau:
أَرْبـَعُ خِـصَالٍ وَاحِدَةٌ مِنْهُنَّ لِي وَوَاحِدَةٌ لَـكَ وَوَاحِدَةٌ فِيْـمَا بَيْـنِي وَبَيـْنـَكَ وَوَاحِدَةٌ فِيـْمَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ عِبَادِي؛ فَأَمَّا لِي لاَتُشْـرِكُ بِي شَيْـئًا, وَأَمَّا الَّتِي لَكَ فَمَا عَمِلْـتَ مِنْ خَيْرٍ جَـزَيْتـُكَ عَلَيـْهِ, وَأَمَّا الَّتِي بَيْنِي وَبَيْنَكَ فَمِنْكَ الدُّعـَاءُ وَعَلَيَّ الاِجـَابَة. وَأّمَّا الَّتِي بَيْنَكَ وَ بَيْنَ عِبَادِي فَارْضَ لَـهُمْ مَا تَـرْضَي لِنَـفْـسِـــكَ
Artinya: "Ada empat hal, satu khusus untuk-Ku, satu hal khusus untukmu, satu khusus antara Aku dan kamu dan satu lagi khusus antara kamu dan hamba-Ku. Yang khusus untuk-Ku adalah kalian jangan berbuat syirik kepada-Ku; yang khusus untukmu adalah kebaikan apa saja yang kamu lakukan akan Aku beri ganjaran; yang khusus antara Aku dan kamu adalah kamu berdoa dan Aku yang mengabulkan doa; dan yang khusus antara kamu dan hamba-Ku adalah ridhailah mereka dengan apa-apa yang kamu ridhai untuk dirimu".

6. Nabi Saw. juga bersabda:
مَنْ لَمْ يَسْأَلْ اللَّهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ
Artinya: "Barangsiapa tidak mau meminta (berdoa) kepada Allah, maka Allah akan marah padanya."

7. Aisyah mengatakan bahwa Nabi Saw. telah bersabda:
لَنْ يُغْنِي حَذَرٌ مِنْ قَدَرٍ وَالدُّعَاءُ يَنْفَعُ مِمَّا نَزَلَ وَمِمَّا لَمْ يَنْزِلْ فَاِنَّ البَـلاَءَ لَيَنْـزِلُ فَيَلْـقَاهُ الدُعـَاءُ فَيَعْـتَلِجـَان اِلَي يَـوْمِ القِيَـامَةِ
Artinya: "Tidak cukup takdir menjadi tanda peringatan, doa itu bermanfaat, baik terkabul ataupun tidak. Sesungguhnya cobaan akan selalu datang, maka hadapilah ia dengan doa, karena keduanya akan terus bergelut sampai hari kiamat." (HR. Al-Bazzar, Thabrani, Hakim, beliau mengatakan bahwa sanad hadis ini shahih).

8. Salman al-Farisi meriwayatkan bahwa Nabi Saw. pernah bersabda:
لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا الْبِرُّ
Artinya: "Tidak ada yang bisa menolak qadha kecuali doa dan tidak ada yang akan menambah umur kecuali kebaikan." (HR. Tirmidzi, hadis hasan gharîb).

9. Abu Awanah dan Ibnu Hibban meriwayatkan bahwa Nabi Saw. telah bersabda:
اِذَا دَعـَا أَحَدُكـُمْ فَلْيُـعَـظِّمْ الرَغْـبَةَ فَاِنَّهُ لاَ يَتَعَاظَمُ عَنِ اللَّهِ شَيْئٌ
Artinya: "Jika salah seorang dari kalian berdoa, maka bersungguh-sungguhlah (saat berdoa) karena tidak ada sesuatupun yang lebih Agung dari Allah."

Kesaksian Iblis

Edisi ini saya akan berbagi tentang suatu hadits yang luar biasa dahsyat maknanya. Saya yakin cukup dengan suatu hadist ini jika setiap kita membaca, menyelami dan mengamalkannya dengan baik insya Allah kita akam menjadi mukmin sejati. Tak perlu berpanjang, berikut kutipan lengkapnya :

Dari Muadz bin Jabal dari Ibu Abbas: Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, terdengar panggilan seorang dari luar rumah:” wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku “Rasulullah bersabda.” Tahukah kalian siapa yang memanggil?” Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu”. Beliau melanjutkan, “itu iblis, laknat Allah bersamanya.” Umar bin Khattab berkata : “izinkan aku membunuhnya wahai Rasullulah”. Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, pahamilah apa hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik”.

Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi. Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin”, Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT sebagai makhluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis menjawab: ” Wahai Muhammad, aku datang kesini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa”.
“Siapa yang memaksamu?”
“Seorang malaikat utusan Allah mendatanganiku dan berkata: Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin “.
“Oleh karena itu aku sekarang mendatanganimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh”.

*Orang yang dibenci Iblis*

Rasulullah SAW lalu bertannya kepada iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?” iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah makhluk Allah yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?” tanya Rasulullah
“Pemuda yang bertaqwa memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”
“Lalu Siapa lagi?”
“Orang alim dan wara’ (loyal)”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang yang selalu bersuci.”
“Siapa lagi?”
“Seorang yang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain?”
“Apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang – orang yang sabar”.
“Selanjutnya apa?”
“Orang yang bersyukur”
“Apa tanda kesukurannya ?”
“ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya”.
“Orang seperti Abu Bakar menurutmu?”
“Ia tidak menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
“Umar bin Khattab ?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”
“Usman bin Affan?”
“Aku Malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”
“Ali bin Abi Thalib?”
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. Tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali Abi Thalib selalu berdzikir terhadap Allah SWT).

* Amalan yang Dapat Menyakiti Iblis*

“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat ?”
“Aku merasa panas dingin dan gemetar,” “kenapa ?”
“Sebab, setiap seorang hamba abersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”
“Jika seorang umatku berpuasa ?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji ?”
“Aku seperti orang gila.”
“Jika ia membaca al – qur’an ?”
“Aku merasa meleleh laksana timah di atas api”
“Jika ia bersedekah”
“ Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
“Mengapa bisa begitu ?”
“ Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”
“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu ?”
“Suara kuda perang dijalan Allah.”
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu ?”
“Taubat orang bertaubat.”
“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar diwaktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu ?”
“ Sedekah yang diam – diam.”
“ Apa yang dapat merusak wajahmu ?”
“ Shalat fajar.”
“ Apa yang dapat memukul kepalamu ?”
“Shalat berjama’ah.”
“ Apa yang paling mengganggumu ?”
“ Majelis para ulama.”
“ Bagaimana cara makanmu ?”
“ Dengan tangan kiri dan jariku .”
“ Dimanakah kau menaungi anak – anak mu dimusim panas ?”
“ Dibawah kuku manusia .”

* Manusia Yang Menjadi Teman Iblis*

Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis ?”
“Pemakan riba”
“Siapa sahabatmu ?”
“ Pezina”
“ Siapa teman tidurmu “
“ Pemabuk. “
“ Siapa utusanmu ?”
“ Tukang sihir.”
“ Apa yang membuatmu gembira ?”
“ Bersumpah dengan cerai.”
“ Siapa kekasihmu?”
“ Orang yang meninggalkan shalat jum’at.”
“ Siapa manusia yang paling membahagiakanmu ?”
“ Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”

*Iblis Tidak Berdaya Dihadapan Orang yang Ikhlas*

Rasullullah SAW lalu bersabda :”Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu”.
“Iblis segera menimpali : “ tidak. Tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang saleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”
“Siapa orang yang ikhlas menurutmu ?”
“Tidaklah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat orang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku. “

*Iblis dibantu oleh 70.000 anak – anaknya*

Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak dan setiap anak memilki 70.000 syaitan. Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk mengganggu anak – anak muda, sebagian untuk mengganggu orang tua sebagian untuk menggunggu wanita tua, sebagian anakku juga aku tugaskan kepada para zahid. Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjama’ah. Tanpanya manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjama’ah.

Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu dimata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur hingga pahalanya terhapus.
Aku punya anak yang senang berada dilidah manusia. Jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.
Pada setiap seseorang wanita yang berjalan, anakku dan syaitan duduk dipinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.
Syaitan juga berkata ,”Keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaitan pun menghiasi kukunya. Mereka, anak –anakku selalu menyusup dan berubah ke satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.
Akhirnya mereka menyembah allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.
Tahukah kamu, Muhammad ? Bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya sembuh seketika. Aku terus meggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.


*Cara Iblis Menggoda*

Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?
Akulah mahluk pertama yang berdusta. Pendusta adalah sahabatku. Barang siapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku. Tahukah kau Muhammad? Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa derngan nama Allah bahwa aku benar-benar menasihatinya. Sumpah dusta adalah kegemaranku. Ghibah (gosip) dan Namimah (adu domba) kesenanganku. Kesaksian palsu kegembiraanku. Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata-kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. Jadi semua anak-anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, Cerai.

Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur – ngulur shalat, Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikkan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia menundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya ke mukanya.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya lihat kiri dan kananmu, ia pun menoleh. Pada saat itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku ucapkan ‘salatmu tidak sah’. Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. I apun shalat seperti ayam yang mematuk beras.
Jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjama’ah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkan sebelum iamam. Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, syaitan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia. dan ia pun semakin taat padaku.
Kebahagiaan apa untukmu, sedangfkan aku amemerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. Aku katakan padanya, “Kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. Orang sakit dan miskin tidak. Jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.

Ia pun mati dalamkekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan. Wahai Muhammad, apakh engkau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari Islam ?”

*10 Permintaan Iblis Kepada Allah SWT*

“Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“10 macam”
“ Apa saja?”
“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman, “Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. Dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan”(Qs Al Isra :64).
Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga dari makanan haram dan bercampur dengan riba. Aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah. Maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaitan.
Aku minta agar bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal. Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku. Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku. Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku. Aku minta agar Allah memberikan saudaraku, maka ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku. Allah berfirman, “ Orang – orang boros adalah saudara – saudara syaitan. “(Qs. Al – Isra:27).
Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku. Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. Allah menjawab, “silakan”, aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.

Iblis berkata : “ Wahai Muhammad, aku tak bisa meyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikkan dan menggoda,”
Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorang pun. Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya Rasul yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun dimuka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang telah ditentukan sengsara. Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak diperut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.

Rasulullah SAW lalu membaca ayat : “Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud : 118 – 119). Juga membaca, “Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku: (Qs Al-Ahzab :38). Iblis lalu berkata : “Wahai Rasul Allah takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para Nabi dan Rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin makhluk – makhluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. Aku si celaka yang terusir. Ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. Dan aku tak berbohong.” #



Sumber : Kitab Sajaratul Kaun oleh Muhyidin Ibnu Arabi /Darul ‘Ilmi al – Munawar asy-Syamsiyah, Madinah.

( Ulama wara berkata : Berbuat baiklah sekuat tenagamu untuk mencapai SYURGA,dan janganlah engkau Menyandarkan terlebih dahulu kepada TAKDIR ).

Engkaulah bidadariku

Umar r.a. adalah salah satu dari sahabat Rasulullah SAW. Semenjak ia memeluk islam kaum muslimin seakan memperoleh suatu kekuatan yang sangat besar. Sejak itulah mereka berani sholat dan thowaf dika'bah secara terang-terangan. Umar r.a. adalah seorang yang waro', ia sangat teliti dalam mengamalkan Islam. Umar r.a. mempelajari surah Al-Baqoroh selama 10 tahun, ia kemudian melapor kepada Rasulullah SAW, "wahai Rasulullah SAW apakah kehidupanku telah mencerminkan surah Al-Baqoroh, apabila belum maka aku tidak akan melanjutkan ke surah berikutnya". Rasulullah SAW menjawab, "sudah..."!. Umar r.a. mengamalkan agama sesuai dengan kehendak Allah SWT. Karena kesungguhannya inilah maka banyak ayat di Al-Qur'an yang diturunkan Allah SWT berdasarkan kehendak yang ada pada hatinya, seperti mengenai pengharaman arak, ayat mengenai hijab, dan beberapa ayat Al-Qur'an lainnya.    Rasulullah SAW seringkali menceritakan kepada para sahabatnya mengenai perjalannya mi'raj menghadap Allah SWT. Beliau SAW sering pula menceritakan bagaimana keadaan surga yang dijanjikan Allah SWT kepada sahabat-sahabatnya. Suatu hari ketika Rasulullah SAW dimi'rajkan menghadap Allah SWT malaikat Jibril AS memperlihatkan kepada Beliau SAW taman-taman surga. Rasulullah SAW melihat ada sekumpulan bidadari yang sedang bercengkrama. Ada seorang bidadari yang begitu berbeda dari yang lainnya. Bidadari itu menyendiri dan tampak sangat pemalu. Rasulullah SAW bertanya kepada Jibril AS, "wahai Jibril AS bidadari siapakah itu"?. Malaikat Jibril AS menjawab, "Bidadari itu adalah diperuntukkan bagi sahabatmu Umar r.a.". Pernah suatu hari ia membayangkan tentang surga yang engkau ceritakan keindahannya. Ia menginginkan untuknya seorang bidadari yang berbeda dari bidadari yang lainnya. Bidadari yang diinginkannya itu berkulit hitam manis, dahinya tinggi, bagian atas matanya berwarna merah, dan bagian bawah matanya berwarna biru serta memiliki sifat yang sangat pemalu. Karena sahabat-mu itu selalu memenuhi kehendak Allah SWT maka saat itu juga Allah SWT menjadikan seorang bidadari untuknya sesuai dengan apa yang dikehendaki hatinya".

Hasan al-Banna Sang Pembangun

Jika suatu fatwa dinilai berdasarkan tempat, masa, dan ulama yang memberi fatwa, maka teori gerakan Islam Kontemporer juga harus berdasarkan pertimbangan tempat, masa, dan kapabilitas peletaknya. Jika tidak semua orang patut memberi fatwa, maka begitu juga dengan teori gerakan Islam Kontemporer, tidak semua orang yang layak memfatwakannya.

Namun, Hasan al-Banna datang sebagai pembangun (al-banna) pada zaman sekarang, tidak ada seorang pun manusia yang memiliki sejumlah sifat sebagaimana yang dimiliki Hasan Al-Banna. Semua harus dipahami secara aksiomatik. Bukan berarti hal ini peyematan kema’shuman kepada Hasan al-Banna, hal ini menyangkut factor waktu, tempat, dan tuntutan fase dakwah ketika itu. Tentunya, sikap seorang muslim berhak merombak bangunan dakwah yang didirikan Hasan al-Banna, sebagaimana Jama’ah berhak mengambil jarak dari cara pandang Hasan al-Banna. Sungguh manusia yang ma’shum itu hanya milik Rasulullah SAW.

Hasan al-Banna itu adalah sang pembangun (al-banna). Oleh karena itu, Sayyid Quthb telah menggali lebih dalam lagi ide-ide dasar yang dikemukakan oleh Hasan al-banna dan membentangkannya lebih luas. Nah, Yang harus dilakukan sekarang sebagai dai daiah, bagaimana menempatkan sesuatu pada proporsinya dan menjauhi sikap ekstrim yang meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya, baik menyangkut suatu gagasan maupun pribadi tertentu.

Hasan al-Banna, dialah yang telah mengemukakan gagasan yang aplikatif dan dapat diterima oleh setiap muslim, dari awal sampai akhirnya. Yang memiliki fikrah yang syamil (komprehensif), yang memenuhi seluruh kebutuhan kita. Dia hadir di saat kaum muslimin dalam keadaan berjuang, namun strategi perjuangan yang dilakukan kaum muslimin menurut Hasan al-Banna memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, dia hadir dengan gagasan yang dapat memenuhi kebutuhan masa kini dan dapat mengantarkan kepada kemenangan Islam secara total dengan izin Allah.

Bukankah kita telah lihat sahabat-sahabat Hasan al-Banna dan generasi penerusnya, mereka terus melanjutkan perjuangannya sekalipun harus berhadapan dengan tantangan yang berat. Bagi siapa yang mengamati realitas kaum muslimin sekarang, niscaya ia akan mendapati bahwa kapan pun dan di mana pun ide Hasan al-Banna hadir, di situ muncul dinamika Islam dan kaum muslimin.

Jika kita mengamati, maka Hasan al-Banna telah berhasil memadukan antara hokum-hukum syari’at dengan tuntutan zaman, antara cita-cita melangit seseorang muslim dengan pandangan realistis di lapangan, antara kesempurnaan tarbiyah dan ta’lim dengan tantanan dan aktivitas politik serta ekonomi, dan lain-lain hal yang memenuhi hajat kaum muslim dewasa ini.

Perbedaan tajam yang pernah terjadi antara fikrah Hasan al-Banna dan realitas di lapangan Ikhwanul Muslimin di beberapa wilayah menjadi factor penyebab timbulnya berbagai kegelisahan dan munculnya berbagai friksi di tubuh jamaah, pada suatu masa ketika itu. Hal ini, menunjukkan bahwa Hasan al-Banna adalah manusia masa kini yang tidak terhindar dari kekurangan-kekurangan, makanya kita sebagai dai-daiah sudah semestinya menyempurnakan kekurangan-kekurangannya yang disesuaikan dengan kondisi saat sekarang dan berjalan di bawah teori gerakan yang dicetusnya.

Salah satu pemikiran Hasan al-Banna yang berhubungan dengan tarbiyah : “Pendidikan dan pembinaan umat, memperjuangkan prinsip-prinsip nilai, dan pencapaian cita-cita sesungguhnya memerlukan partisipasi-partisipasi seluruh umat, atau paling tidak sekelompok dari mereka, yakni memperjuangkan tegaknya :

1. Kekuatan jiwa yang besar, yang dimanifestasikan dalam bentuk tekad yang kuat dan tegar

2. Kesetiaan yang utuh, bersih dari sikap lemah dan munafik

3. Pengorbanan yang suci, yang tidak diperdayakan oleh sifat tamak dan bakhil.

Selain itu, juga mengetahui, meyakini, dan menjunjung tinggi prinsip yang menjamin terpeliharanya diri dari kesalahan, penyelewengan, bujuk rayu, dan tipu daya”. Gerakan Islam modern mestilah mengikuti fikrah Hasan al-Banna, baik hanya di satu fase perjalanannya, di masa sebelum berdirinya Negara Islam, maupun sesudahnya, di politik dalam negeri maupun politik luar negerinya, dalam bidang tarbiyah, takwiniyah, maupun strategi perjuangan dan pergerakannya. Begitu juga dengan seorang pemimpin, jika pemimpin tidak segera mengambil warisan dari kepribadian Ustadz Hasan al-Banna dalam bidang ilmu, amal,kedalaman ma’rifatnya kepada Allah, tentu lebih utama jika mengambil warisan langsung dari Rasulullah SAW, maka kehancuran pasti akan terjadi di tubuh jamaah.

Hasan al-Banna telah mengambil tasawuf, lalu membersihkan “kotoronnya”, mengambil fikih, lalu membersihkan “kotorannya”, juga mengambil aqidah lalu membersihkan “kotorannya”, dan begitulah seterusnya. Sudah seharusnya yang dibutuhkan umat sekarang tersedianya asas Islam yang bersih.

Jika dalam jamaah Islam terdapat cacat dan kekurangan, sehingga para penganut berbagai aliran merasakan keunggulan dirinya dari jamaah maka ketika itu hancurlah jamaah. Bagi kita tidak ada pilihan lain, menguasai atau dikuasai. Jika kita menguasai, maka tidak ada yang dapat dilakukan kecuali kita harus memiliki kesempurnaan dalam berbagai bidadang di atas.

Dalam al-Qur’an, Musa berkata pada Fir’aun:

“Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu adalah (disebabkan) kamu telah memperbudak Bani Israil.” (Asy-Syura: 22)

Maksudnya, apakah kamu menghendaki-Ku menjadikan Bani Israil sebagai hamba ?

Adakah ada pendirian lain yang lebih baik dari pendirian seperti Musa As dalam memperjuangkan nasib rakyat untuk menghadapi kaum tiran?

Kesempurnaan yang menyeluruh seperti itulah yang kita perlukan. Akan tetapi semuanya harus secara tulus dipersembahkan kepada Allah semata, bersama Allah, dan dengan kekuasaan Allah. Jika kita dapat memenuhi kesempurnaan kita, maka kita akan menjadi saksi bagi makhluk Allah dalam urusan agamanya juga saksi bagi seluruh kaum muslimin yang kita seru. Oleh karena itu, jalan kita satu-satunya untuk memperjuangkan ini semua adalah jalan yang dirintis dan ditempuh oleh Ustadz Hasan al-Banna….